Minggu, 17 November 2013

Sebelum adha, sembari senggang

Sekarang sudah hampir jam dua malam, atau tepatnya lebihmenuju pagi, dengan jari yang sedikit kaku karena mungkin sudah beberapa haritidak menulis, mengetik, mencatat, dan mendokumentasikan betapa indahnya hidupini, dan mungkin beberapa bagian menjadi lebih indah jika disyukuri, sedangkanlain hal menjadi lebih buruk dari tidak tahu rasanya apa yang jadi esensi darikehidupan itu sendiri.

Tak ingin bicara tentang tuhan atau tentang takdir atau puntentang banyaknya jahitan yang akan saya kerjakan nanti pagi, atau pun beberapahal sentimentil yang telah saya langgar dengan saya sadari. Saya harus mulaiterbiasa dengan pelanggaran, melanggar nafsu saya, melanggar semua kebiasaanburuk saya dan mulai dengan hal yang lebih baik lagi.

Saya targetkan sedari idul Adhi esok saya akan mulai menuliscatatan harian lagi, ya hanya beberapa catatan saja, tak akan saya tuliskansemuanya, toh tulisan hanya beberapa bagian saja jika diketik, sedangkankejadian akan terus berlalu, dan mungkin lebih jauh meninggalkan dari katasejarah sesungguhnya.

Mulai mencatat hal yang sentimentil lagi, tentang cinta,tentang kasih sayang, tentang keindahan dan hal mungkin hal yang saya akanlupakan ketika saya senang dan ketika saya sedih, mungkin gunanya catatan ituketika kamu hilang kendali atas kesadaran kamu sendiri, hilang kendali gunanyakamu, atau mungkin jadi sadar bahwa kamu sudah cukup diingatkan dengan firmantuhan yang mungkin bagi sebagian orang hanya akan menjadi catatan kaki darisejumlah makalah dalam hidupnya.

Tadi siang ada kabar dari Ojan, bahwa Wicak akan menikahhari Minggu depan, sebuah tanggal yang bagus, angka yang kerap kali menjadiobrolan bapak saya karena menjadi nomor di sekolahnya tempat ia mengajar.

Rencananya dengan biaya 100an akan menyewa mobil dan menuju tempat kejadianperkara dengan bermobil ria di malam hari dan pulang malam hari juga, WicaksonoArif teman saya sudah punya sebagian tujuannya pulang rupanya.

Jika ia ada di sini saya akan katakan saya juga sudah punyasebagian tujuan hidup saya, ya mungkin kamu sedang membacanya, tak cukupratusan kata yang bisa saya ketik untuk kamu, mungkin semoga tidurmu nyenyakbisa menjadi katalisnya setiap malam, atau mungkin semoga harimu indah menjadidoa pengawal pagi untuk kamu, ya mungkin alasan saya nanti pulang pagi juga diantaranya rindu kamu.

Besok itu saya akan membeli bahan yang dipesan Anton dariteman di Super TV, entahlah saya juga mulai bingung, apakah pesanan ini nyataatau tidak, pesanan kemeja tangan panjang dengan kemiripan yang sangat denganbaju yang dulu dipesan teman.

Ada beberapa hal yang kadang membuat saya lebih bingung,dengan semua kenyataan ini, apakah ini mimpi atau bukan, kemarin saya sedang diBogor dengan malam yang aneh dengan suara musik dangdut yang menghentak, pagiyang cerah dengan semua keindahannya, dan dari semua yang indah itu bisabersama kamu.

dan sekarang pagi buta dengan heningnya, dengan dinginnya menyambut hari penyembelihan, penyembelihan hewan massal.


*diketik sembari senggang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar