Adalah saya yang baru saja pulang bermotor ria di pagi hari,
dan mendapatkan nomor handphone yang
baru, diberikan oleh Hamdan, karena ia ingin mempunyai kupluk seperti yang saya pakai, dan itu setelah saya pakai beberapa kali, dengan
ikhlas ia memberikan saya pulsa sebesar sepuluh ribu setelah ia saya berikan
uang sebesar sebelas ribu juga
dengan ikhlas juga ia memperbolehkan saya pulang karena saya ada urusan di
rumah saya, seorang teman yang dulu pesan jaket ingin ke rumah dengan temannya
yang sebenarnya adalah tetangga saya.
Dan saya sedang mendengarkan puisi Sapardi dengan petikan
gitar di antaranya, Ku Ingin judulnya. Sepertinya ungkapan aneh yang atas nafsu
nya api membakar kayu sehingga aku ingin itu seolah ketiadaan saja dan bersisa
abu, seperti kasih tuhan yang memberikan nikmatnya dan dibalasnya oleh manusia
dengan dosa dan memberikan neraka untuk hasilnya, seperti hukum akumulasi saja,
semuanya itu akumulatif, seperti apa yang kau inginkan begitu pun hasilnya
seperti yang kau jumlahkan.
Rabu yang hangat telah mengantarkan saya untuk berada di Cibiru,
dan menemui teman saya Miftahul Khoer, ia kerap dipanggil Miko, seperti nama Jepang
tapi tidak untuk perawakannya ia khas orang Indonesia, sekarang ia lebih gempal
dari pertama kali saya bertemu dan itu lima tahun lalu ketika saya pertama kali
menemuinya di Suaka.
Di Suaka juga saya membuat janji dengan beliau, ia telah
membuat situs yang keren, seperti dahulu juga yang seperti yang ia inginkan
noiseyouth.com namanya, jika saya ingat itu nama asal bandnya terdahulu dan akun
twitternya pun namanya demikian.
Saya inginnya membantu dalam menulis namun sepertinya
kesibukan saya dalam membuat beberapa barang harus membuat saya berpikir lain
untuk membantunya, sehingga dalam chattingnya
saya akan membuatkannya merchandise
dengan keuntungan yang didapat sebesar 20 persen untuk tiap barangnya.
Begitu pun Bayu saya temukan ia di Suaka, ia sedang
berkecimpung di museum, mungkin ia ingin mengawetkan sejarahnya dengan lebih
elegan dan ikut serta dalam pembuatan merchandisenya
dan saya inginnya membantunya jika hal tersebut disetujui oleh forum yang ada
di museum tersebut dan saya inginnya bisnis saja.
Dan begitu pun Fajar Fauzan menawari saya proposal untuk
program sekolah terintegrasi dan ketika saya tawarkan untuk Husni Muttaqien ia
sepertinya tertarik semoga saja bisa memberikan kebaikan.
Dan adalah hari Rabu itu saya punya janji dengan seorang
gadis asal Cibiru, saya tahu ia namanya Ratu, saya panggil ia Atu, ia mengaku
dipanggil Dede di keluarganya dan saya minta antar ia untuk membeli buff saya yang hilang di Suaka.
Sepertinya UAS membuat ia lupa untuk temani saya namun ia
akhirnya ikut juga ke Jatinangor, dan lebih parahnya lagi saya tak tahu apakah buff ada di sana atau tidak.
Sepertinya tidak itu jawaban yang saya dapat soalnya
tertulis Rei bukan Eiger dan begitu pun setelahnya hanya berjalan-jalan saja
menuju bioskop 21 dan ini kedua kalinya menonton bareng, ia lebih cantik sore
itu dan filmnya yang lama sempat membuat mengantuk, tapi The Hobbit itu lumayan
presequel yang keren.
Dan pulangnya pun demikian, berangkot-angkot pulang dengan
hujan kecil yang reda setelah sampai di Cibiru.
Hari ini adik saya diwisuda dengan predikat terbaik di
fakultasnya, dan saya belum juga, sehingga UPI saya jelang dan banyak orang di sana,
sepertinya saya melihat Ratu di sana, tapi benar gitu? itu mungkin perasaan
saya saja seperti mencari Ratu di ladang manusia saja, soalnya ia sedang UAS sepertinya.
*diketik dengan senang hati