Kamis, 20 Desember 2012

Mencari Ratu di ladang manusia


Adalah saya yang baru saja pulang bermotor ria di pagi hari, dan mendapatkan nomor handphone yang baru, diberikan oleh Hamdan, karena ia ingin mempunyai kupluk seperti yang saya pakai, dan itu setelah saya pakai beberapa kali, dengan ikhlas ia memberikan saya pulsa sebesar sepuluh ribu setelah ia saya berikan uang sebesar sebelas ribu juga dengan ikhlas juga ia memperbolehkan saya pulang karena saya ada urusan di rumah saya, seorang teman yang dulu pesan jaket ingin ke rumah dengan temannya yang sebenarnya adalah tetangga saya.
Dan saya sedang mendengarkan puisi Sapardi dengan petikan gitar di antaranya, Ku Ingin judulnya. Sepertinya ungkapan aneh yang atas nafsu nya api membakar kayu sehingga aku ingin itu seolah ketiadaan saja dan bersisa abu, seperti kasih tuhan yang memberikan nikmatnya dan dibalasnya oleh manusia dengan dosa dan memberikan neraka untuk hasilnya, seperti hukum akumulasi saja, semuanya itu akumulatif, seperti apa yang kau inginkan begitu pun hasilnya seperti yang kau jumlahkan.
Rabu yang hangat telah mengantarkan saya untuk berada di Cibiru, dan menemui teman saya Miftahul Khoer, ia kerap dipanggil Miko, seperti nama Jepang tapi tidak untuk perawakannya ia khas orang Indonesia, sekarang ia lebih gempal dari pertama kali saya bertemu dan itu lima tahun lalu ketika saya pertama kali menemuinya di Suaka.
Di Suaka juga saya membuat janji dengan beliau, ia telah membuat situs yang keren, seperti dahulu juga yang seperti yang ia inginkan noiseyouth.com namanya, jika saya ingat itu nama asal bandnya terdahulu dan akun twitternya pun namanya demikian.
Saya inginnya membantu dalam menulis namun sepertinya kesibukan saya dalam membuat beberapa barang harus membuat saya berpikir lain untuk membantunya, sehingga dalam chattingnya saya akan membuatkannya merchandise dengan keuntungan yang didapat sebesar 20 persen untuk tiap barangnya.
Begitu pun Bayu saya temukan ia di Suaka, ia sedang berkecimpung di museum, mungkin ia ingin mengawetkan sejarahnya dengan lebih elegan dan ikut serta dalam pembuatan merchandisenya dan saya inginnya membantunya jika hal tersebut disetujui oleh forum yang ada di museum tersebut dan saya inginnya bisnis saja.
Dan begitu pun Fajar Fauzan menawari saya proposal untuk program sekolah terintegrasi dan ketika saya tawarkan untuk Husni Muttaqien ia sepertinya tertarik semoga saja bisa memberikan kebaikan.
Dan adalah hari Rabu itu saya punya janji dengan seorang gadis asal Cibiru, saya tahu ia namanya Ratu, saya panggil ia Atu, ia mengaku dipanggil Dede di keluarganya dan saya minta antar ia untuk membeli buff saya yang hilang di Suaka.
Sepertinya UAS membuat ia lupa untuk temani saya namun ia akhirnya ikut juga ke Jatinangor, dan lebih parahnya lagi saya tak tahu apakah buff ada di sana atau tidak.
Sepertinya tidak itu jawaban yang saya dapat soalnya tertulis Rei bukan Eiger dan begitu pun setelahnya hanya berjalan-jalan saja menuju bioskop 21 dan ini kedua kalinya menonton bareng, ia lebih cantik sore itu dan filmnya yang lama sempat membuat mengantuk, tapi The Hobbit itu lumayan presequel yang keren.
Dan pulangnya pun demikian, berangkot-angkot pulang dengan hujan kecil yang reda setelah sampai di Cibiru.
Hari ini adik saya diwisuda dengan predikat terbaik di fakultasnya, dan saya belum juga, sehingga UPI saya jelang dan banyak orang di sana, sepertinya saya melihat Ratu di sana, tapi benar gitu? itu mungkin perasaan saya saja seperti mencari Ratu di ladang manusia saja, soalnya ia sedang UAS sepertinya.


*diketik dengan senang hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar