Jumat, 30 Desember 2011

17 April tahun ini

Malam ini bulan lebih terang daripada lampu yang menerangi lingkungan setempat, bahkan lebih terang menerangi kamarku, menelusup dari kaca jendelaku, dan mungkin semua jendela yang ada di rumah-rumah yang ada di desaku, semuanya tampak jelas, cahaya bulan itu tak redup oleh sinar lainnya, bahkan bintangpun demikian, kerlipnya terlihat cantik untukku yang kadang aku enggan melihatnya sedemikian cantik malam ini.

Lingkunganku tak dialiri listrik malam ini, oleh PLN mungkin sedang diadakan penghematan atau mungkin juga sebuah perbaikan di suatu tempat, entahlah yang pasti malam ini gelap, dan bulan adalah juaranya.

Anak kecil mulai hingar bingar di ruangan depan rumahku, ibuku yang sedang mengajarkan anak orang lain mengaji bahasa arab, dengan fokus bacaan Al Quran tentunya. Kegiatan iitu berhenti dan mulailah murid ibuku itu membicarakan orang lain, dan kegiatan itu terhenti total.

Beberapa langkah aku keluar dari kamarku, sembari membawa handphoneku jam 19.08 tertera di layarnya, aku mulai lupa dengan keadaan seperti ini, ketika bulan indah tak aku pedulikan lagi, aku harap aku tak menyesal untuk bersyukur kali ini, namun pastinya aku menyesal, mengapa tak dari dulu aku bersyukur atas pemandangan ini.

Suara kucing bersahutan di bagian rumahku yang lain, tak ada suara lagu dari komputerku, diganti dengan demikian suara hewan itu, sulit sekali menulisnya.

Berjalan menuju warung punya bibiku, menjadi hal yang tak sulit, karena jalannya diterangi bulan malam ini, setelah membeli sebungkus susu siap seduh, aku mulai menulis, menulis sebuah kisah dari keseharianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar