Jumat, 14 Juni 2013

Tentang Menikah


Teman saya kemarin baru saja datang main ke rumah, ya maksudnya ingin punya usaha mirip yang saya lakukan sekarang ini, menjahit. Tapi entah kenapa selama obrolannya yang saya dapati ialah menyuruh saya untuk segera menikah, ya menikah, sebuah kegiatan sakral yang saya tak bisa berikan konstantanya seperti apa, dan lambat laun saya katakan itu biner, melihat banyaknya cerita nyata yang indah dan lebih menyeramkan dari sebuah cerita horor mana pun.

Ya menikah menjadi sebuah kejadian yang pasti buat seorang manusia hingga akhirnya merekaberdua, bertiga hingga berempat bahkan menjadi berlima hingga dengan jumlah angka lainnya, menikah menjadi pertimbangan saya untuk beberapa saat kemarin.

Yakin, itulahyang saya dapatkan dari teman saya itu, ya semisal semuanya juga sudah pada tempatnya, semuanya tinggal bagaimana mencari hal yang menjadikannya nyata.

Entah mengap asaya selalu menghitung dengan angka, sehingga kadangkala saya bingung sayasudah pada angka berapa dan mungkin saya menjadi lebih bingun lagi ketikajumlah yang saya hitung itu lebih atau pun kurang bahkan tidak berubah sedkitpun.

Namun saya sadari, saya harus menikah, dengan seseorang yang yang pilih dengan keyakinan seadanya.

Saya punya banyak sekali cita-cita, semisal undangan yang dikirim itu kumpulan cerita yang berbentuk buku kecil, semuanya tulisnnya saya dan pasangan saya yang tulis,hingga kadang-kadang saya ingin punya istri yang bisa menulis dengan baik, bukan alasan yang sembarangan, karena saya pikir seorang penulis itu tentunya juga seorang pembaca.

Undangan dengan tulisan yang kecil, dengan sampul hitam dan tulisan abu tua, dengan kertas 70gram sepertinya makin menarik, karena bayangannya itu akan membuat sediki tkonsentrasi untuk membaca, begitu pun dengan warna abu tua akan memberikan perhatian lain untuk proses membaca isinya. Isinya cerita saja keseharian, atau mungkin sebuah otobiografi acak-acakan dari kegiatan keseharian, cerita-cerita indah dan mungkin beberapa menyedihkan dan itu cerita saya dengannya. Dimulai dengandenah dan semua orang yang saya kira berpartisipasi dalam bagaimana semua halitu akan menjadi leih indah saya akan tulis, sepertinya saya akan menyesal,jika kertas yang banyak itu tak mampu menuliskan banyaknya nama yang membuat saya bahagia hingga hari itu datang.

Beberapa halaman akan saya kosongkan, dan itu hak yang pegang akan menulis apa, begitu pun dengan ucapan terima kasih saya akan berikan pinsil yang pendek dan beberapa kertas yang bisa menjadi catatan untuk mereka catat, bahwa hari itu saya sedang bahagia.



*diketik dengan senang hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar