Senin, 23 Januari 2012

jika saya punya rencana jahat

Ini hanya jika saja saya orang jahat dan akan menghancurkan SUAKA, sebuah organisasi intra kampus yang berlabel pers mahasiswa. Dengan berjuta cita-cita dan harapan akan munculnya karya yang berkualitas, mahasiswa yang kompeten dengan perkembangan jaman saat ini, bertanggung jawab atas ilmu yang dipikulnya dan menjadi kebanggan umat di jamannya.

Jika saya jadi orang jahat saya akan lestarikan kebiasaan mengobrol di SUAKA, hanya mengobrol saja tentang ini itu, tentang pak dekan yang homo, pak rektor yang cabul ataupun anggota SUAKA yang sedang pacaran bahkan maksiat di sekrenya, dan tak lupa membubuhi fakta sinis dan kebohongan massal, setelah mengobrol saya akan lestarikan diskusi yang percuma, sebuah diskusi yang membuat lawan diskusinya bingung, ini diskusi manfaatnya untuk apa dan bagi siapa sehingga akhirnya hanya cekikikan atas diskusi ini merasakan bagaimana nyatanya ironi sebagai mahasiswa sehingga waktu akan habis dengan mengobrol dan melupakan liputan hari itu, hari ini dan hari selanjutnya adalah mengobrol ria.

Saya akan ajarkan bagaimana melupakan cara untuk menulis, menulis sebuah fakta diganti dengan fiksi, menulis opini diganti dengan kenyataan dalam dunia fantasinya, saya tidak akan ajarkan bagaimana menulis yang menjadi ciri khas seorang insan berkarakter baik, saya akan lestarikan melupakan menulis feature, menulis tanpa by lines tanpa fire wall, saya akan ganti bacaan Bill Kovach dengan bacaan dari situs cerita porno, akan mengganti nasihat para alumni untuk terus berkarya dengan hanya diam di angan-angan saja dan ketika ditanya kamu hari ini nulis apa? Saya akan ajarkan bagaimana berkilah yang baik dan bisa dibenarkan secara akademik, sibuk kuliah lah, sibuk pacaran lah, sibuk bisnis lah, sibuk nonton film lah, sibuk ngurusin ini, sibuk ngurusin itulah, sibuk apapun sehingga lupa menulis dan rumah kedua di sekre itu tidak ada lagi dalam ingatan, saya akan ajarkan bagaimana lebih baik menulis cerpen, puisi, dan karya lain dan melupakan bagaimana menulis berita, saya akan lestarikan bagaimana melupakan jika menulis berita itu dimulai dengan body of knowledge, akan saya ajarkan bagaimana berbohong dengan silogisme, sebab akibab dan genelarisir tulisan dengan premis yang dibenarkan, dan bagaimana membuat delik pers yang fenomenal.

Jika saja saya orang jahat saya akan diskusi saja, tentang ini, tentang itulah, diskusi tentang premanisme terselubung oleh satpam kampus, pungutan liar oleh birokrat kampus, kebiasaan mabuk-mabukan di UKM lain, perilaku dosen yang makan gaji buta, keamanan kampus yang tak becus menjaga kampus dengan alih-alih sering hilangnya barang di kampus UIN, poliklinik yang tak jelas bagaimana manajemennya dengan setiap sakit dikasih obat yang sama, dokter yang tak ada pas ada yang sakit, bagaimana jual beli nilai di tiap jurusan, bagaimana preman kampus yang suka demo, ataupun bagaimana keburukan-keburukan yang ada dikampus ini, hanya bertukar pikiran saja, dan tak perlu menulisnya secara nyata, akan saya diskusikan bagaimana sistematika perekrutan organisasi ekstra kampus yang buruk, bagaimana mereka melakukan bargaining ketika akan ada event besar seperti OPAK, bagaimana mereka berdemo dan meminta uang kegiatan di kampus dan hasilnya hanya ritus sosial dan seremonial saja.

Jika saya jadi orang jahat saya kan buat image SUAKA buruk dengan berperilaku tak senonoh di kampus dan berbuat onar, akan memusuhi UKM lainnya sehingga SUAKA itu dikenalnya menghasilkan kader yang buruk budi, tak bermoral dan bermasa depan suram, akan saya berbuat buruk saja sepanjang hari demi sakit hati saya pada SUAKA.

Jika saya jadi orang jahat saya akan lestarikan program tidak menulis di saya sendiri dan saya akan tularkan kepada anggota lainnya, tak usah menulis karena akan membuatmu cape lebih baik hanya mengobrol, tiduran di SUAKA hingga siang hari menjelang, bahkan untuk bangun harus mendengar adzan Ashar dulu, akan saya lupakan semua literatur dan yang didengarkan itu musik saja, dan bagaimana membangun peradaban yang bobrok dalam rangka meneruskan generasi yang tak ada gunanya, bagaimana mendapatkan beasiswa dengan embel-embel tulisan orang lain di SUAKA, ini karya saya, saya juga turut serta padahal ia hanya ikut rapatnya saja, dan yang kerja itu anggota lain, saya akan lestarikan bagaimana hidup itu dengan alasan saja, tak perlu berkarya dengan tulisan, tak perlulah belajar bagaimana menulis itu dengan sembilan elemen jurnalisme, dan bagaimana melupakan aturan etika jurnalistik, tak ingat by line, tak ingat aturan titik koma, tak ingat aturan sumber anonim, tak ingat akan nama narasumber yang diwawancara tadi, tak ingat pake judul, tak ingat menulis titik diakhir paragraf.

Jika saya jadi orang orang jahat saya akan ajarkan anarkisme, feodalisme, rasa superior karena sudah jadi wartawan kampus, dan menghilangkan kepedulian terhadap teman-temannya se-SUAKA, ada teman yang sakit hanya dibiarkan saja, ada teman yang kesusahan akan saya ajarkan untuk dimaki saja karena tak ada gunanya dan tak perlu dikasihani, mengasihani hanya urusan tuhan, dan anak suaka bukan tuhan, jadi tak perlu ada rasa peduli tak perlulah disapa, kemarin sakit apa? Gimana kabarnya sekarang? Atau sekedar permintaan maaf karena belum bis menjenguk akibat ini itu apalah itu yang jelas itu retorika saja, dan yang terpenting menghilangkan nama tuhan dalam kamus sehari-hari, semuanya berjalan atas individunya, tak ada tuhan dan tuhan telah mati, setiap mendengar adzan akan saya sediakan tempat duduk yang nyaman, tempat tidur yang nyaman untuk beristirahat dan melupakan bagaimana bunyi takbir dan bagaimana akhir dalam shalat, dan Islam pun akan mati dengan sendirinya dan menggantinya dengan alunan musik yang membuat mata segera menutup kelopaknya.

Jika saya jadi orang yang sangat jahat akan saya biarkan saja keburukan terjadi di SUAKA, tak memberi saran yang membuat perubahan baik, akan saya lestarikan nama apatisme menjadi ajaran inti dari SUAKA.

Jika saya jadi orang jahat saya akan buat acara yang tak penting dan menggunakan uang organisasi dengan sembarangan, sehingga hasilnya defisit dan semuanya nombok kecuali saya, dan membuat kelicikan secara struktural, saya ini PU, saya ini Pimpinan Perusahaan, Saya ini Litbang, saya ini bla-bla-bla dan terus saja atas nama jabatan, bahkan untuk anggota saja saya akan terus berkilah dan terus beralasan karena cara saya di SUAKA itu hanya beralasan.

ini hanya jika saja, jika pun mau teman bisa melakukannya lebih jahat lagi

*diketik di SUAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar