Sabtu, 05 Juni 2010

Jalan Malam

Aku harap sekarang ada teman disampingku, namun ternyata hanya bisingnya jalanan dan suara air turun dari atas sebuah atap minimarket.

Aku mulai bosan dengan kegiatan menulis ini karena aku mulai kehausan, dan ingin segera minum, tapi aku enggan untuk masuk ke dalam minimarket karena untuk minum saja uang kertasku akan berkurang, tapi itu tak membuat pikiranku buntu, aku masih punya minuman di tasku yang berwarna hitam.

Aku akan minum sekarang. Nikmatnya minumanku, walaupun itu air bening yang aku ambil tanpa minta izin kepada orang tuaku, semoga mereka ridlo untuk semua itu.

Beberapa waktu yang lalu aku hanya diam dan duduk bersila dan hanya mengetik walaupun beberapa orang telah melewatiku tanpa berkata punten karena mereka semua akan masuk, dan aku memakluminya karena aku ridlo dan tak tahu siapa mereka, kapan mereka dilahirkan, agama mereka ataupun isi dibalik kepala mereka, otakkah, atau apalah itu yang membuat mereka hidup. Semoga rahmat Allah SWT terlimpah ruah bagi mereka. Aamiin.

Di samping kananku berjajar galon-galon plastik berisi air, dan kotak amal tentunya. “Oh kapan hujan ini akan reda,” gumamku dalam hati, tapi itu hanya harapanku , namun untuk mengisi waktu luangku dengan yang bermanfaat aku bisa mengetik dan membuat sebuah cerita, apapun itu yang penting aku bisa tulis, tapi banyak ide yang ingin aku tulis. Aku memilih keadaanku saja saat ini, walaupun itu berita namun bisa juga opini, karena subjektif tapi mungkin tulisan ini akan aku kenang nanti ketika aku baca di kemudian hari. Aku telah menulis sebuah sejarah untukku sendiri. Jika orang lain beruntung mungkin ia juga akan tahu sejarah ini.

Aku sangat ingin untuk melakukan kegiatan menyolok alat yang ada di ujung kabel chargerku, namun itu sepertinya tak akan terlaksana karena tak ada sakelar disampingku.

Sepertinya hujan ini bukan untuk aku tunggu. Aku akan berangkat menuju temanku yang lainnya. Untuk bersosialisasi tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar