Selasa, 10 April 2012

Ciwidey, bulan Desember

Motor saya telah melaju ke Soreang, tugu bapak-bapak yang bawa bedil juga telah saya lewati, dan udara dingin pun menjadi teman seperjalanan yang asik di Selasa malam waktu itu.

Sebetulnya saya harus di Cibiru namun karena ternyata saya sudah berjanji akan datang, maka saya tidak bereskan lay outan garapan saya dari Miko, kau tahu Miko, ia itu jurnalis mahasiswa dulu, ya sekarang ia sudah lulus dan bekerja di Mizan.

Sebetulnya hanya tinggal cover, iklan-iklan fiktif, dan halaman, dan mungkin jika ingin materi baru, maka silahkan sajaisi, semuanya sudah ada tempatnya, tinggal masukan halaman dan disusun, Miko pasti tahu hal itu.

Karena, hal itu juga saya ke Buah Batu, mengantar orang tua saya pergi ke Cikutra, sepertinya ia ada keperluan dengan BRI di sana.

Sepertinya sore mulai menjelang ketika telepon saya hidupkan, dan terdengar suara merdu di ujung sana, namun beberapa dering telepon lainnya membuat aneh percakapan dan sebaiknya saya sudahi.

Banjaran kami jelang, dan setlah makan dulu di Rengas Condong, perut saya sepertinya sudah nyaman lagi, sebelum sampai ke halaman rumah, saya baru ingat kalau motor saya sudah diisi bensin.

Setelah bermodal ijin dari orang tua saya, saya pergi menaiki motor saya, dan Pasir Jambu saya jelang. Alamat di SMS menunjukkan Cikeurteuw, aneh? Ya itulah ungkapan saya yang pertama, dan ternyata sulit juga untuk dapat alamat itu.

Bangunan tingkat dua, sudah di depan saya, dan saya naiki tangganya, dan terlihat Upi sama GIles sedang memegang mic, mereka mengucapkan selamat datang ke saya dan saya pun menerima selamatnya.

Setelah bersalaman seperlunya, saya pun makan jagung hangat, dan saya berterima kasih untuk yang menyediakan makanan dan minuman yang ada.

Acara itu, hari itu maksudnya, adalah liburannya anak-anak? Eh bukan para peserta teater Bohlam, ya mereka kan telah dibagikan raportnya, sepertinya mereka bosan untuk sekolah dan ingin keluar rumah, meninggalkan rumahnya dan beberapa hari kemudian mereka pulang lagi.

Saya tak bisa lama untuk pegang mic, saya hanya ucapkan beberapa kata selamat yang tidak penting untuk pilihannya, dan karena jika lama saya pegang mic, saya sepertinya akan segera diusir oleh pihak keamanan setempat.

Dan acara pun berlangsung, ada yang nyanyi dan ada juga yang bernafas, ada yang duduk-duduk saja, dan ada yang ngomong terus kayak Giles dan Upi, sepertinya saya harus jumroh untuk menghentikannya, namun saya tak lakukan itu, karena mereka saya kasihani.

Setelah usai, saya harus tidur sepertinya dan malam itu sangat panas, soalnya saya menggunakan SB, dan ketika mereka asik berisik, saya tidur.

Saya mulai bangun ketika mereka ingin tidur namun sepertinya saya tidak bisa, karena waktu Shubuh telah datang dan setelah lama meracau. Mereka akan segera tertidur pulas. Dan saya pun demikian.

Setelah senam pagi pakai doa bahasa arab sekalian berterima kasih kepada Alloh SWT karena telah memberikan Shubuhnya, sepertinya saya harus segera pulang karena ada janji yang belum saya tepati, mengantarkan barang ke Pak haji Arif untuk segera dibordir.

Hujan telah turun dan udara dingin menemani percakapan pagi dan sebelum pulang, saya pamit dulu.

*diketik pagi-pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar