Selasa, 10 April 2012

Dibuat dengan lantunan Yellow dari Coldplay

Hingga kini tepat 78 jam tak aku dengar lagi suaramu, suara lembut yang kerap kali terdengar lucu mengalahkan lucunya suara vokalis Olive Tree, indahnya vocal Jonas dalam Symetry dan inginnya aku dengar itu sekarang.

Sekarang aku sedang merindukanmu, rindu segalanya. Segalanya tentangmu, tentang senyummu yang kerap indah terlihat di sore hari dan ekspresimu yang kerap kali aku tak mengerti dengan keterbatasanku.

Malam tadi aku sempat lihat tulisanmu mempertanyakanku tapi aku enggan berbohong dan mungkin aku sedang mengigau tentangmu, mengigau bagaimana nanti aku tanpamu. Sepi.

Sepi mengalahkan semuanya, aku kadang kala suka kesepian, mungkin itu juga yang membuat aku senang bepergian sendirian. Tak mengajak seorang pun, bahkan kamu yang bukan halal untukku.

Bepergian untuk mengisi waktu senggangku sebelum senggang itu kubagi untukmu, seringkali dalam perjalanan seharian penuh aku ingin mendengar suaramu, mengajakmu mencoba kelapa muda yang kerap kali aku cicipi untuk siang yang panas, dan ingin sekali aku ajak cicipi manisnya cendol yang menjadi langgananku ketika aku lewati Otista menuju Soekarno Hatta, begitupun tempat lainnya yang kerap kali aku kunjungi sendirian.

Begitupun aku ceritakan penasaranku tentang hal detail yang kerap aku perhatikan, mulai dari bahan dan bagaimana baik dan buruknya sebuah barang dibuat, dimulai dari bahan itu ada dan bagaimana sebuah barang itu dibuat.

Begitupun dengan bacaanku yang sering aku baca, bagaimana teori ekonomi kapital dalam Das Kapital berjalan, secara menjalar dan sistematis dalam ekonomi. ekonomi yang aku minati.

Aku tahu, aku hanya mengigau, mengigau yang tak mungkin aku tahu esok seperti apa, seperti inikah atau itukah dan esok akan tetap menjadi misteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar